Laman

Friday, September 11, 2009

Buka Puasa di 'Amerika'

Hm... Sebuah kesempatan langka yang didapat kemarin tidak saya sia-siakan begitu saja untuk berbuka puasa di 'Amerika Serikat'. Haha.. Bersama punggawa TPC dan komunitas plurker serta beberapa lainnya kami lepas landas menuju Amerika melewati Jl. Dr. Sutomo Surabaya lalu belok kanan ke kediaman konsulat jenderal Amerika yang ada di Jl. Untung Suropati.

Ya, setelah berhasil mendarat dengan mulus di 'Amerika Serikat' bagaikan obat pelipur lara karena sebelum berangkat sempat mendapati kenyataan pahit sesaat selepas acara Blogshop Pestablogger 2009 di Unair. Cobaan ikhlas dan sabar, lagi-lagi di bulan Ramadhan Karim.... Ujian dan cobaan menyusul setelah peristiwa di masjid itu, kini helm hitam itu pun telah syahid menuju surga-Nya yang kekal abadi... Semoga...!

Setibanya di kediaman konsulat Amerika di Surabaya, rombongan blogger dan plurker disambut dengan piring dan mangkuk yang berjajar rapi full table manner, haha. Disertai hembusan aroma makanan yang menusuk hidung, kami menahan lapar sambil menikmati obrolan ringan dengan tuan rumah, Caryn McClelland, Daniel, Nick, Esti, dll...

Meet and Greet

Adzan Maghrib berkumandang bagaikan sebuah tembakan pistol bagi para pelari 100 meter. Kami serentak berebut cepat menyentuh garis finish yang tertata rapi di meja. Hihi..

Uhmmm...

Ohya, saya sempat ngobrol dengan Daniel dan Nick. Daniel yang kalau tidak salah adalah Ahli Ekonomi dan Politik Konjen AS di Surabaya ini baru 2 bulan di Surabaya, setelah sempat dua tahun bertugas di Muskat, Oman. Dia tidak terlalu mengeluh terhadap kondisi cuaca Surabaya, karena di Oman bahkan suhu bisa melebihi angka 50 derajat Celcius..

Sosok berusia 29 tahun yang lahir di Jerman dan pernah lama menetap di Utah ini semasa kuliah suka dengan Kalkulus, integral dan diferensial begitu ia pahami. Pengalaman masa kecil yang hidup berpindah-pindah mulai dari Jerman, Brazil, Oman, Mesir membuatnya mencintai dunia dan membawanya melanjutkan studi ke jurusan Hubungan Internasional yang akhirnya membuatnya 'terdampar' di Surabaya, setidaknya untuk dua tahun mendatang.

Pria berbadan tegap dan cambang lebat ini mahir dan menguasai banyak bahasa. Bahasa Indonesia sudah dipelajarinya kurang lebih empat bulan. Sementara itu, bahasa Jerman, Portugis, Arab adalah salah satu dari sekian bahasa yang ia kuasai. Ia berujar bahwa untuk memelajari banyak bahasa itu sebenarnya mudah bila kita benar-benar tinggal di tempat asal bahasa tersebut. We are able to study, learn, practice its language in the same time. Ada benarnya juga sih.

Ketika saya singgung tentang Presiden Amerika, Barack Obama yang pernah menetap di Indonesia dia berkelakar seraya berharap bahwa kelak anaknya bisa meneruskan jejak Obama, yang menghabiskan masa kecil di Indonesia juga... Hihihi...

He said that there was nothing imposible, Obama is the first afro-american to be the president, he ever lived in Indonesia, and there was a possibility that my 'lil daughter would be the first woman to be a president in the United States..

Jika Daniel sudah menetap di Surabaya kurang lebih dua bulan, lain lagi dengan Nick. Nick yang baru dua minggu berada di Surabaya adalah suami dari Public Officer konjen AS, Mrs Andrea DeArment. Pekerjaan istri yang selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain di Indonesia membuat pria 31 tahun asal Ohio ini just settle at home, mengurusi putrinya yang baru berusia 4 tahun.

Hmm.. Sayang sekali acara harus disudahi karena perut sudah mengeyang dan makanan sudah habis.. Heleh... Dan sebelum pulang... mari kita bersulang....

Mari bersulang..!

Special thanks to Iman, Chika, Dita, Nena, Konjen AS, TPC, Komunitas Plurk, etc...

No comments:

Post a Comment