Laman

Wednesday, December 2, 2009

Penggunaan Kalimat Larangan

HINDARI MENGGUNAKAN KATA 'JANGAN' ATAU 'TIDAK'
Lebih Baik Pakai Kalimat Ajakan


Hmm.. Sore itu di sebuah perkantoran telekomunikasi terkemuka di Indonesia saya memandangi sebuah tempelan pengumuman di sebuah kaca ruang para Direksi Marketing bekerja. Tak ada yang aneh dari apa yang saya lihat, hanya dua baris tulisan hasil print sederhana. Satu hal yang saya mengerti dari pesan tersebut adalah sebuah ajakan.

Mari Merokok! Hahaha...

Ya, ajakan itu kurang lebihnya adalah untuk merokok di ruang yang telah sediakan. Sebagaimana lazimnya gedung perkantoran yang berpendingin udara, merokok di dalam ruangan sudah barang tentu sangat haram hukumnya. Selain bisa menyebabkan polusi udara, asap yang keluar dari pembakaran tembakau linting itu bisa membuat kerusakan pada sistem pendingin udara... Hehe...

Hmm.. Kita pun tahu bahwa ajakan untuk merokok di tempat yang semestinya tidak hanya berlaku di tempat-tempat seperti itu saja karena di ruang terbuka pun seharusnya ada tempat-tempat dimana rokok akan menjadi barang yang harus dijauhi dan dimusuhi. Tempat umum terbuka yang selalu banyak orang beraktivitas harus steril dari asap beracun tersebut.

Kembali ke pengumuman yang menempel di kaca, saya mengamati sekilas kata yang dicetak besar dan terlihat mencolok berbunyi 'Tolong Merokoklah" diikuti dengan kata 'di Tempat Yang Disediakan' meski kalimat terakhir ini agak kurang jelas dibaca, hihihihi..... Sehingga malah membuat kesan ajakan untuk merokok, he. Padahal merokok itu jelas-jelas tidak menyehatkan! Titik!

Kalimat Larangan dan Kalimat Ajakan

Harus diakui bahwa penggunaan kalimat ajakan itu lebih efektif dan manjur tingkat keberhasilannya dibandingkan jika kita menggunakan kalimat larangan. Hal ini disebabkan karena kata larangan justru akan berakibat sebaliknya bagi orang yang dikenai larangan tersebut. Kalimat larangan adalah kalimat yang biasanya diawali kata 'jangan' atau 'tidak'. Sedangan kalimat ajakan adalah kalimat yang biasanya diawali oleh kata 'mohon', 'harap', dan sejenisnya.

Misalnya kalimat larangan yang berbunyi, jangan membuka situs porno. Perintah berupa larangan seperti ini malah akan menjadi semacam pemicu buat mereka yang lantaran penasaran atau sebab lainnya untuk membuka situs porno. Karena kata 'jangan' akan menyebabkan asosiasi alam bawah sadar akan mengerjakan apa yang ada di belakang kata 'jangan'. Minimal memikirkannya.

Seandainya kalimat tersebut diubah dengan kalimat ajakan akan menyebabkan hasil yang lebih efektif ketimbang kalimat larangan. Misalnya saja kalimat larangan itu diganti sehingga menjadi Mohon Membuka Situs yang Bermanfaat..... Hehehe....

Berikut ini skrinsut yang juga merupakan kalimat negatif atau kalimat larangan dalam prakteknya di kehidupan sehari-hari... "Jangan Buang Sampah Disini, Awas Angker. Sudah Banyak Kejadian Lho!". Hmm... Hihi...

Awas Angker! Haha

Kira-kira sebaiknya kalimat apa yang bisa menggantikan dua kalimat larangan tersebut di atas? Hmm...

No comments:

Post a Comment