IDENTIK DENGAN GAMBAR DUA GUNUNG DAN AKSESORISNYA
"Ayo anak-anak mari kita menggambar pemandangan." Alkisah, begitulah seorang ibu guru TK atau SD sedang berkoar-koar menyuruh anak didiknya untuk memulai menggambar sebuah pemandangan beberapa puluh tahun yang lalu. Sang ibu guru tadi pun memulai memberi contoh menggambar pemandangan. Ada dua buah gunung dengan bentuk segitiga lancip, kemudian ditengahnya terdapat matahari pagi yang mengintip diantara dua gunung tersebut, diatasnya ada awan-awan yang menggantung di angkasa, dan ada pula sekawanan burung yang terbang di angkasa berbentuk seperti angka 3 tidur. Ada juga jalan raya yang mungkin juga lengkap dengan tiang listriknya. Sawah berjajar berkotak-kotak di tepi jalan dengan tanaman padi yang berbentuk seperti huruf V berderet-deret, serta rumah mungil beserta pepohonan pun menghiasi coretan gambar pemandangan tersebut. Tak jarang terdapat aliran sungai yang berkelok-kelok. Sang murid pun dengan serta merta mengikuti pola gambaran pemandangan yang dibuat oleh sang ibu guru tersebut. Dan ajaibnya pola gambar pemandangan seperti ini awet dan senantiasa terjaga kelestariannya hingga saat ini, hehehehehehehe......
Stereotype pemandangan seperti itu yang selalu tertancap erat di ingatan anak-anak Indonesia ketika hendak disuruh mengambar pemandangan. Pemandangan ya gambar dua buah gunung, ada matahari, jalan, sawah, rumah, awan, burung.... Gambar dua gunung ya seperti itulah yang dinamakan dengan pemandangan....
Dan apakah kita harus menjaga tradisi ini supaya tidak direbut dan diklaim oleh negara tetangga kita itu, Malingsia, huahahahahahaha....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment