VERSI KONYOL, MENGGELITIK
Postingan berikut sekadar intermezo alias hanya semacam hiburan untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari yang lumayan menyita waktu, memeras tenaga dan pikiran. Saat membaca mungkin tanpa sadar dahi anda akan berkerut, mata mulai menyipit dan sudut bibir terangkat... Tawa pun menghiasi mimik muka anda... Hehe.. Meskipun kadang garing dan jayus...
Berikut ini adalah berbagai macam kata-kata mutiara, kata bijak, pepatah bijaksana, peribahasa dan kalimat penuh makna. Namun, semua yang ada di bawah ini adalah kata mutiara versi konyol.... Sengaja dibuat sebagai plesetan dari kata mutiara dan kata bijak yang biasa kita dengar sehari-hari.... Kata mutiara di blog ini saya ambil secara acak dari postingan twitter...
Yuk, mari dinikmati satu-persatu.... Ini dia....
Malu bertanya, sesat di jalan. Banyak bertanya, dikira wartawan.
Anjing menggonggong, maling kulkas berlalu.
Sepandai-pandainya playboy bermain, akhirnya bosen juga.
Guru kencing berdiri, murid kencing kayang.
Guru kencing berdiri, murid lari-lari dikencingin.
Ada uang abang disayang, ga ada uang biji ditendang.
Ada uang abang disayang, ada lubang abang telentang.
Kasih ibu sepanjang jalan, kekasih bapak sepanjang pantura.
Ada udang dibalik batu, ada kutang dibalik baju.
Habis kumis, cukur dibuang.
Bagai perawan dibelah duda, bagai pinang dibelai duda.
Telur kerak tanda betawi, telur diremas tanda mengawini.
Malu berak, sesak di jalan.
Bagai membeli burung dalam sarung.
Di mana ada kemaluan, di sana ada jalan.
Dunia memang tak selebar celana kolor.
Air beriak tanda tak dalam, teriak tanda tak tahan.
Surga anak ada di telapak kaki Ibu, Surga bapak ada di antara kaki Ibu.
Tak ada rotan, Raam Punjabi.
Sekali melambai, dua tiga banci mengikuti.
Hemat pangkal kaya, nikmat pangkal paha.
Dimana bumi dipijak, di Pansus ada si poltak.
Karena Ruhut setitik, rusak Pansus sebelanga.
Karena susu si Rani, rusak reputasi Pak Antasari.
Berani karena benar, takut karena pacar.
Pucuk dicinta Mulan Kwok tiba.
Setali tiga beha.
Besar pasak daripada liang.
Bersatu kita melenguh, bercerai kita mengeluh.
Wong ompong nyaring bunyinya.
Tak kenal maka tak sayang, tak bayar maka tak kemplang.
Tiada salah Bunda mengandung, salahkan Bapak yg tak bersarung.
Punya yang lain..? Silahkan bila anda ingin menambahkan.... Yuk silahkan.....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment